Saturday, November 24, 2012

Menghitung Kebutuhan atap Genting

Mari kita lihat sebuah artikel sederhana tentang bagaimana cara menghitung kebutuhan atap genteng?
Atap rumah sebagai penutup atas rumah mempunyai berbagai macam fungsi, selain untuk melindungi rumah dari air hujan dan panas matahari atap juga berfungsi untuk memberikan keindahan arsitektur rumah, dari segi keamanan atap rumah berfungsi untuk memberikan rasa aman dan kenyamanan bagi penghuni rumah.

 Dalam memilih bahan penutup atap sebaiknya dipilih material dengan kualitas yang baik untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan seperti kebocoran, keruntuhan atap, genteng pecah dll, yang beberapa kerusakan tersebut tentunya sangat merepotkan dalam perawatanya, bayangkan jika untuk mengganti satu genteng yang pecah saja kita harus naik turun ke atap, apalagi jika material plafond pada rumah tersebut tidak tahan terhadap air seperti gypsum, multriplek yang tentunya membuat kerusakan atap berlanjut sebagai penyebab kerusakan plafond.

Dari segi struktur, rangka atap perlu diperhitungkan kekuatanya dengan baik agar mampu menahan beban material genteng diatasnya, perhitungan dimulai dari kuda-kuda, balok gording, usuk, reng dll. Jenis-jenis atap antara lain:
  • atap genteng 
  • atap asbes 
  • atap seng bergelombang 
  • atap sirap kayi 
  • atap daun alang-alang 
  • atap cor beton

Sebelum melaksanakan pekerjaan atap rumah terlebih dahulu kita hitung berapa kebutuhan material yang akan digunakan nantinya, sehingga pada saat pengerjaan berlangsung tidak terjadi kekurangan maupun kelebihan material yang tentunya akan menggangu kelancaran pembangunan rumah, bagaimana cara menghitung kebutuhan atap rumah? volume atap dapat dihitung dalam satuan luas per meter persegi

Misalnya kita akan membangun sebuah bangunan sekolah dengan ukuran 6 m x 10 m dengan bentuk atap pelana tanpa bentuk lain dengan kemiringan atap 35 %, pada sisi samping kanan dan kiri atap dilebihkan sepanjang 1 m untuk melindungi dinding pada sisi luar dan membuat bangunan menjadi sejuk, jadi untuk arah memanjang didapatkan panjang atap 12 m dan sisi miring atap adalah 4,879 m,

seperti gambar dibawah ini

atap-genteng


Luas atap dapat kita hitung dengan rumus persegi panjang yaitu (12 m x 4,879 m) x 2 buah = 117,096 m persegi

 kemudian dari perhitungan atap tersebut kita dapat volume sebesar 117,096 meter persegi untuk menghitung berapa buah genteng yang diperlukan kita dapat mengkalikan volume atap tersebut dengan jumlah kebutuhan genteng per meter persegi yang kita hitung sebelumnya sesuai ukuran ganteng.

misalnya untuk jumlah genteng kodok per m2 = 25 buah

maka total genteng yang dibutuhkan adalah 25 buah x 117,096 meter persegi = 2927.4 buah, dibulatkan menjadi 29278 buah genteng.

Dalam pembelian jangan lupa menambahkan jumlah genteng dengan angka keamanan untuk menjaga kekurangan genteng akibat pecah , rusak dan hal-hal lainya, misalnya dalam perhitungan atap genteng diatas selanjutnya kita membeli genteng sebanyak 3000 buah

source:
http://rumahbangun.com/menghitung-kebutuhan-atap-genteng

Pintu Aluminium, Hemat dengan Model Geser

Pintu aluminium untuk pintu utama rumah, bukan untuk kamar mandi, memiliki spesifikasi yang mumpuni. Ketebalan pintu sekitar 1,4 mm-2 mm. Pintu ini dibuat dengan proses ekstrusi atau proses yang dapat menghasilkan material dengan kuat lentur tinggi. Ini tentunya membuat karakteristik bahan aluminiumnya berbeda dengan lembaran aluminium tipis yang biasa digunakan untuk pintu kamar mandi.

Mengapa pintu aluminium banyak dicari?
Salah satu keunggulan pintu aluminium adalah tahan terhadap raya dan perubahan cuaca. Pintu kayu yang dipakai di daerah yang banyak rayapnya tentu tidak akan awet. Selain itu, salah satu kekurangan lain pintu kayu adalah muai susutnya tinggi. Sedangkan pintu aluminium tidak mengalami muai susut dan bobotnya ringan.

Ragam Model
Pada dasarnya, pintu aluminium dibagi berdasarkan model bukaannya. Bukaan geser dan bukaan buka ke samping (swing). Model pintu geser adalah model yang tepat dipakai diruangan yang luasanya terbatas. Model pintu geser sendiri ada 3 jenis, yaitu pintu geser lurus(straightway), pintu lipat(foldaside), dan pintu dorong ke samping (cornaway).

Pintu geser lurus lebih praktis ketimbang pintu model lipat (foldaside). Kebutuhan ruang untuk menyimpan pintu bila sedang dibuka, tidak terlalu banyak. Sedangkan pada pintu lipat, ruang yang dibutuhkan untuk menyimpan lipatan pintu lebih banyak.

Pintu aluminium ada juga yang tidak utuh menggunakan aluminium semua. Ada juga yang dikombinasi dengan kaca. Aluminiumnya dibagai sebagai rangka sedangkan kacanya dipakai sebagai material utamanya. Pintu kaca seperti ini biasanya dipakai untuk pintu belakang atau pintu yang terhubung dengan taman sehingga ketika duduk didalamnya akan leluasa melihat keluar.

Pintu kaca dengan rangka aluminium ini menggunakan kaca setebal 6 mm atau bisa juga 8mm. Aluminium dipilih yang agak tebal agar aluminium sanggup menahan beratnya beban kaca.

Harga pintu aluminium model geser umumnya dihitung berdasarkan ukuran per daun pintu. Harganya sekitar Rp.2 jutaan untuk daun pintu ukuran 60cm x 240 cm (sudah termasuk roda dan rel).

Friday, November 23, 2012

Kloset, Pilih Jongkok atau Duduk?


Kloset duduk, yang merupakan warisan budaya barat, sudah masuk ke Indonesia sejak lama. Desain interior dan anggota Asosiasi Toilet Indonesia (ATI), kloset duduk bahkan sudah dipakai sejak jaman penjajahan Belanda, meskipun dipakai di kalangan terbatas.

Namun sejak tahun 70-an, saat pemuda Indonesia banyak yang bersekolah di luar negeri, pemakaian kloset duduk ini cukup meningkat pesat. Saat ini, sebagian besar toilet di rumah, kantor, dan tempat umum sudah menggunakan  kloset duduk dibandingkan jongkok.

Disisi lain, jumlah pemakai kloset jongkok, yang merupakan warisan budaya Indonesia, masih menjadi pilihat utama masyarakat, terutama yang tinggal di daerah-daerah. Beberapa negara Asia dan Eropa TImur, meski sudah mulai mengadopsi kebiasaan memakai kloset duduk, masih sangat lazim menggunakan kloset jongkok.

Meski telah puluhan tahun masuk ke Indonesia, pro dan kontra pemakaian dua jenis kloset ini masih terus muncul hingga saat ini. Healthspace (sebuah situs web kesehatan) pernah mengangkat isu ini. Dari sisi kesehatan, mana yang lebih aman, kloset duduk atau kloset jongkok? Lalu, apa plus minus lain dari kedua jenis kloset ini?

Kloset duduk
Kloset jenis ini sangat baik digunakan pada orang yang telah mengalami penurunan fleksibilitas dan kekuatan otot, orang lanjut usia, kelebihan berat badan, serta orang yang keseimbangannya buruk. Kloset duduk juga mencegak kontak langsung degnan bau dan kutu saat tersambung ke limbah saniter yang tepat.

Salah satu peneliti pernah mengungkapkan bahwa kloset duduk sangat bagus untuk mencegah wasir, mengurangi tekanan yang diperlukan saat buang air besar serta mengobati sembelit. Namun, sebagian orang berpendapat, bahwa kloset duduk diduga bisa menjadi tempat penyebaran bakteri atau virus yang dapat menginfeksi manusia seperti dermatitis atau iritasi kulit.

Kloset Jongkok

Gagasan yang menyebutkan kloset duduk lebih bermartabat dibandingkan kloset jongkok adalah salah. Orang yang menggunakan kloset jongkok lebih baik dalam hal mengembangkan otot kaki dan punggung. Kloset jongkok juga memberikan keuntungan mencegah kontak langsung antara permukaan kloset degnan tubuh, hal ini bisa mencegah penularan berbagai penyakit atau infeksi.

Sebuah penelitian menyebutkan bahwa kloset jongkok dapat memperkuat otot-otot pelvis wanita, otot-otot pinggul, serta memperbaiki pernafasan dan konsentrasi. Posisi jongkok juga memungkinkan kotoran untuk lebih cepat dikeluarkan sampai tidak tersisa sehingga mecegah resiko terjangkit kanker usus besar.

Kerugian dari kloset ini adalah tidak bisa digunakan semua kalangan, terutama orang uta, orang cacat atau penyandang obesitas karenan menimbulkan rasa tak nyaman. Selain itu, kloset jongkok diduga  bisa memicu timbulnya stritis dan meningkatkan tekanan pada lutut. Tapi hal ini bisa dicegah dengan meletakkan sepenuhnya kedua telapak kaki di lantai dan mengatur postur tubuh dengan baik.

Keuntungan lain kloset jongkok adalah mudah dibersihkan, lebih murah, dan menggunakan sedikit air dalam sekali bilasan dibandingkan dengan kloset duduk. Pada kloset duduk, banyak dijumpai sudut-sudut dan lekukan, sehingga sulit untuk dibersihkan. Namun saat ini, industri kloset telah mengeluarkan kloset dengan desain minim lekukan.

Monday, November 19, 2012

Plat Lantai Beton Aerasi

Produk beton aerasi tidak hanya terbatas pada produk ntuk dinding
saja. Super panel lantai Hebel adalah salah satu produk beton aerasi
yang varian produknya difungsikan sebagai panel lantai.

Saat ini dipasaran tersedia bahan panel lantai beton ringan Hebel
dalam bentuk modul dengan ukuran 12,5 cm (tebal) x 60 cm (lebar).
Panjangnya mengikuti bentang plat lantai, mulai dari bentang 1,5 m
hingga 3,25 m. Panel lantai betn aerasi ini juga tersedia untuk
bentang hingga 3,75 m dengan ketebalan 15 cm.

Modul beton aerasi ini memiliki tulangan di dalamnya dan aplikasinya
cepat dan efisien. Setiap panel menumpu balok yang sebisa mungkin
berupa dinding beton aerasi juga. Jika panel-panle ini sudah
terpasang, diatasya tidak perlu lagi pengecoran beton.

Keunggulan lain membuat plat dengan material ini adalah tidak
menggunakan beisting sehingga tidak membutuhkan kayu untuk cetakan.
Selain itu, material beton aerasi juga mampu menahan panas dan meredam
suara sehingga aktivitas di lantai 2 tidak akan terdengar dilantai 1.
Untuk daerah jabodetabek, harga permeter persegi material plat lantai
beton aerasi kurang lebih Rp. 300ribu/m2. Harga ini sudah termasuk
pemasangan.