Friday, November 23, 2012

Kloset, Pilih Jongkok atau Duduk?


Kloset duduk, yang merupakan warisan budaya barat, sudah masuk ke Indonesia sejak lama. Desain interior dan anggota Asosiasi Toilet Indonesia (ATI), kloset duduk bahkan sudah dipakai sejak jaman penjajahan Belanda, meskipun dipakai di kalangan terbatas.

Namun sejak tahun 70-an, saat pemuda Indonesia banyak yang bersekolah di luar negeri, pemakaian kloset duduk ini cukup meningkat pesat. Saat ini, sebagian besar toilet di rumah, kantor, dan tempat umum sudah menggunakan  kloset duduk dibandingkan jongkok.

Disisi lain, jumlah pemakai kloset jongkok, yang merupakan warisan budaya Indonesia, masih menjadi pilihat utama masyarakat, terutama yang tinggal di daerah-daerah. Beberapa negara Asia dan Eropa TImur, meski sudah mulai mengadopsi kebiasaan memakai kloset duduk, masih sangat lazim menggunakan kloset jongkok.

Meski telah puluhan tahun masuk ke Indonesia, pro dan kontra pemakaian dua jenis kloset ini masih terus muncul hingga saat ini. Healthspace (sebuah situs web kesehatan) pernah mengangkat isu ini. Dari sisi kesehatan, mana yang lebih aman, kloset duduk atau kloset jongkok? Lalu, apa plus minus lain dari kedua jenis kloset ini?

Kloset duduk
Kloset jenis ini sangat baik digunakan pada orang yang telah mengalami penurunan fleksibilitas dan kekuatan otot, orang lanjut usia, kelebihan berat badan, serta orang yang keseimbangannya buruk. Kloset duduk juga mencegak kontak langsung degnan bau dan kutu saat tersambung ke limbah saniter yang tepat.

Salah satu peneliti pernah mengungkapkan bahwa kloset duduk sangat bagus untuk mencegah wasir, mengurangi tekanan yang diperlukan saat buang air besar serta mengobati sembelit. Namun, sebagian orang berpendapat, bahwa kloset duduk diduga bisa menjadi tempat penyebaran bakteri atau virus yang dapat menginfeksi manusia seperti dermatitis atau iritasi kulit.

Kloset Jongkok

Gagasan yang menyebutkan kloset duduk lebih bermartabat dibandingkan kloset jongkok adalah salah. Orang yang menggunakan kloset jongkok lebih baik dalam hal mengembangkan otot kaki dan punggung. Kloset jongkok juga memberikan keuntungan mencegah kontak langsung antara permukaan kloset degnan tubuh, hal ini bisa mencegah penularan berbagai penyakit atau infeksi.

Sebuah penelitian menyebutkan bahwa kloset jongkok dapat memperkuat otot-otot pelvis wanita, otot-otot pinggul, serta memperbaiki pernafasan dan konsentrasi. Posisi jongkok juga memungkinkan kotoran untuk lebih cepat dikeluarkan sampai tidak tersisa sehingga mecegah resiko terjangkit kanker usus besar.

Kerugian dari kloset ini adalah tidak bisa digunakan semua kalangan, terutama orang uta, orang cacat atau penyandang obesitas karenan menimbulkan rasa tak nyaman. Selain itu, kloset jongkok diduga  bisa memicu timbulnya stritis dan meningkatkan tekanan pada lutut. Tapi hal ini bisa dicegah dengan meletakkan sepenuhnya kedua telapak kaki di lantai dan mengatur postur tubuh dengan baik.

Keuntungan lain kloset jongkok adalah mudah dibersihkan, lebih murah, dan menggunakan sedikit air dalam sekali bilasan dibandingkan dengan kloset duduk. Pada kloset duduk, banyak dijumpai sudut-sudut dan lekukan, sehingga sulit untuk dibersihkan. Namun saat ini, industri kloset telah mengeluarkan kloset dengan desain minim lekukan.

1 comment:

  1. terima kasih atas informasinya mungkin saya akan membeli kloset jongkok berkat informasi yang anda sampaikan

    ReplyDelete